buatlah contoh kalimat definisi menggunakan ejaan yang benar
13Contoh Kalimat Konotasi - Pengertian, Ciri, Makna dan Cara. diksi dalam kalimat; Contoh Kata Efektif - Katapos. 👉 Download Contoh Diksi Yang Benar Dan Salah Contoh Waouw 👈. Contoh Kalimat Lugas Dan Kiasan - Nasi. Ciri Kalimat Efektif : Pengertian, Struktur, Syarat, Unsur. TATA KALIMAT PERTEMUAN VI TATA KALIMAT SINTAKSIS Atursusun
Ejaanyang disempurnakan, atau yang biasa disingkat EYD, adalah suatu aturan atau tata kepenulisan dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar. EYD ini tidak hanya berupa satu kalimat saja, tetapi serangkaian kalimat secara keseluruhan yang terdapat pada suatu dokumen yang disusun menjadi satu bahasan yang padu.
Berikutbeberapa contoh kalimat deskripsi dan kalimat definisi: Contoh Kalimat Deskripsi Awan mendung berwarna hitam pekat. Buaya memiliki kulit yang kasar dan gigi yang sangat tajam. Manusia memiliki dua buah tangan dan dua buah kaki. Harimau memiliki gigi yang tajam untuk mengoyak-oyak daging.
Berikutini 4 fungsi kalimat diksi dalam karya sastra, diantaranya: Untuk membuat pembaca mudah memahami isi bacaan (karya sastra) Untuk membangun komunikasi yang lebih efektif. Untuk menjelaskan gagasan secara verbal, baik tertulis ataupun tidak. Untuk suatu gagasan yang tetap, sehingga tulisan tetap enak dibaca dan menyenangkan.
Karena EYD adalah kaidah utama dalam penulisan kalimat bahasa Indonesia sehingga harus menggunakan kata-kata dengan ejaan yang benar. Kalimat efektif juga harus menggunakan tanda baca yang tepat dan benar, supaya maknanya jelas. Perhatikan fungsi penggunaan tanda seru, tanda tanya, koma hingga titik dalam sebuah kalimat. Penerapan EYD dan
Antenne 1 Stuttgart Single Der Woche. Penggunaan Ejaan Yang Baik Dan Benar Kesalahan Penggunaan Ejaan Yang Sering Terjadi 1. Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital2. Kesalahan dalam Penulisan Huruf Miring 3. Penulisan Kata Dasar 4. Kata Dasar yang Mendapat Perlakuan Kata Turunan 5. Kata Ulang 6. Gabungan Kata 7. Penggunaan Kata Ganti -ku, kau-, -mu, dan –nya8. Penulisan Kata Depan di, ke, dan dari 9. Kata Si dan Sang10. Penggunaan Partikel 11. Penulisan Singkatan dan Akronim Contoh Kesalahan Penggunaan Ejaan dan Pembenarannya 1. Kesalahan Penggunaan Huruf Kapitala. Huruf Kapital untuk Unsur Pertama Kata pada Awal Kalimat b. Huruf Kapital untuk Huruf Pertama Petikan Langsung. c. Huruf kapital pada huruf pertama untuk nama Tuhan kata ganti Tuhan dan Kitab Huruf Kapital untuk Penulisan Gelar kehormatan, keagamaan, dan keturunan yang diikuti oleh nama orang. e. Huruf pertama kapital untuk nama geografi f. Huruf kapital sebagai huruf pertama pada lembaga, ketatanegaraan, nama negara, dokumen resmi, dan lembaga pemerintahan 2. Kata Turunan Imbuhan awalan, sispan, akhiran 3. Contoh Gabungan kata kata majemuk yang termasuk istilah khusus, unsur ditulis terpisah 4. Contoh kata ganti-ku, kau-, -mu, dan -nya Kesalahan penggunaan ejaan masih banyak ditemukan. Umumnya, kesalahan yang lazim ditemukan masalah penulisan huruf miring, penggunaan kata hubung, penulisan akronim dan singkatan dan masih banyak lagi. Nah, pada kesempatan kali ini akan membahas tentang kesalahan penggunaan ejaan yang sering terjadi itu apa saja dan bagaimana penggunaan yang baik dan benar. Agar tidak memakan waktu panjang lebar, berikut adalah beberapa kesalahan penggunaan ejaan dan pembenarannya. Penggunaan Ejaan Yang Baik Dan Benar Menguasai penggunaan ejaan yang baik dan benar adalah kunci dasar bagi beberapa profesi. Salah satunya profesi seorang wartawan, penulis buku, maupun penulis yang lain. Kenapa? Karena menulis sebagai sarana untuk menuangkan ide dan gagasan yang tingkat penyampaian kepada pembaca cukup besar. Dalam kehidupan sehari-hari, menulis sudah menjadi hal yang biasa. Karena kebiasaan inilah, ternyata banyak yang masih sering salah dalam menuliskannya. Memang ada banyak sekali bentuk kesalahan, dan semuanya bervariasi. Ada yang salah dari segi fonologi, sintaksis nya, dari morfologi ataupun dari semantik. Atau kesalahan seperti penulisan tanda titik, koma, dan tanda hubung. Memang bagi sebagian orang kesalahan ini dianggap fatal. Ada juga yang menganggapnya tidak penting, yang penting pesan yang disampaikan. Dari dua pandangan tersebut, Anda termasuk yang mana nih? Apapun itu, semoga buat Anda yang masih sering menulis salah, lantas berhenti tidak menulis sama sekali. Menurut hemat saya, kesalahan itu hal yang biasa dan lumrah. Selama kita masih punya keinginan terus berubah dan belajar, semuanya akan baik-baik saja dan tetaplah untuk menulis dan berbagi. Nah, agar tidak terlalu panjang pembahasannya. Langsung saja kita simak di sub bab tentang kesalahaan penggunaan ejaan yang sering terjadi dan contoh kesalahan penggunaan ejaan dan pembenarannya di bawah ini. Baca Juga Teknik Menulis 157 Ejaan dan Istilah Kata yang Sering Kita Salahgunakan Kesalahan Penggunaan Ejaan Yang Sering Terjadi Seperti yang sudah disinggung di paragraf pembuka, jika kesalahaan penggunaan ejaan yang sering terjadi masalah penulisan gabungan kata, kata depan, huruf kapital, penggunaan tanda titik, koma, dan masih banyak lagi. Berikut ulasannya masing-masing. Mau menulis buku? Anda wajib punya panduan iniGRATIS! Ebook Panduan Menulis Buku [PREMIUM] 1. Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital Kesalahan penggunaan ejaan yang sering terjadi yang lain masalah penggunaan huruf kapital. Tidak semua melakukan kesalahan karena tidak teliti, tetapi karena ketidaktahuan aturan EBI yang benar. Penasaran penggunaan huruf kapital yang betul? Simak penggunaan huruf kapital berikut ini. Kesalahan umum yang paling sering kita temukan dalam sebuah tulisan adalah kesalahan penggunaan huruf kapital atau huruf besar. Ada beberapa catatan penggunaan huruf kapital yang benar, yaitu sebagai berikut. Huruf kapital digunakan di tiap penulisan awal kalimat. Huruf kapital ditulis untuk huruf pertama pada petikan langsung. Huruf kapital digunakan setiap kali menyebutkan kata ganti Tuhan, kitab suci, dan penulisan nama. Huruf kapital digunakan untuk penulisan nama gelar dan keturunan. Huruf kapital juga berlaku untuk menuliskan unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti oleh nama orang, instansi ataupun nama tempat. Penggunaan nama besar juga berlaku untuk penulisan nama orang Setiap kali menuliskan nama bangsa, suku bangsa dan bahasa maka wajib menggunakan huruf kapital di huruf pertama. Termasuk menuliskan hari, bulan, tahun, peristiwa sejarah, dan hari raya, tiap huruf pertama wajib menggunakan huruf kapital. Huruf kapital juga berlaku untuk penulisan huruf pertama nama geografi Setiap kali menuliskan unsur nama negara, ketatanegaraan, dokumen resmi, dan lembaga pemerintahan maka huruf pertama juga wajib menggunakan huruf kapital. Namun tidak berlaku apabila kata tersebut bukan berperan sebagai nama negara. Penggunaan huruf kapital di awal huruf berlaku untuk semua kata yang digunakan dalam judul depan pada buku, surat kabar, judul karangan, majalah, dan tabloid. Kecuali penggunaan kata “dan, dari, di, yang, ke, & untuk. Penggunaan huruf kapital digunakan untuk penulisan huruf pertama pada unsur pangkat, nama gelar, dan sapaan. Dapat juga digunakan sebagai penunjuk hubungan kekerabatan yang digunakan untuk menyapa. Seperti sapaan bapak, ibu, adik, saudara, paman, dan kakak. Setiap menggunakan kata ganti juga wajib ditulis menggunakan huruf kapital di huruf pertama. Itulah beberapa penggunaan huruf besar pada awal huruf. Dari uraian di atas, apakah Anda masih sering melakukan kesalahan? Tenang karena banyak orang yang masih melakukan hal yang sama kok. Untuk menjadi sempurna memang butuh proses dan waktu. Baca Juga Kesalahan Penggunaan Awalan di Cara Membedakan dan Contohnya! 2. Kesalahan dalam Penulisan Huruf Miring Selain penggunaan huruf kapital, kesalahan yang sering ditemukan adalah penggunaan huruf miring. Lantas, penggunaan huruf miring yang benar digunakan ketika apa? Yuks simak ulasannya sebagai berikut. Penggunaan huruf miring digunakan untuk menuliskan nama buku, surat kabar, dan majalah yang dikutip dari tulisan. Penggunaan huruf miring digunakan untuk menuliskan kelompok kata, mengkhususkan huruf, dan bagian kata yang ingin dipertegas. Huruf miring digunakan untuk menuliskan ungkapan asing dan nama ilmiah. 3. Penulisan Kata Dasar Kesalahan yang umum ditemukan terkait dengan ejaan adalah kesalahan dalam menuliskan kata dasar. Jadi penulisan kata dasar yang benar ditulis satu kesatuan. 4. Kata Dasar yang Mendapat Perlakuan Kata Turunan Selain kesalahan dalam penulisan kata dasar, banyak juga akan ditemukan kesalahan menulis kata dasar yang bertemu dengan kata turunan. Berikut beberapa catatan penulisan kata turunan. Apabila kata turunan mendapatkan imbuhan baik di awalan, sisipan dana khiran maka kata turunan ditulis serangkai dengan kata dasarnya. Contoh, bergetar dan mempermainkan. Apabila kata dasar berbentuk gabungan kata, maka penulisan awalan dan akhiran secara teknis penulisannya ditulis serangkai, dengan catatan ada kata yang mengikuti atau mendahuluinya. Apabila ditemukan bentuk dasarnya bergabung dengan awalan ataupun akhiran. Maka ditulis serangkai sebagai contoh menggarisbawahi dan menyebarluaskan. Apabila terdapat satu unsur gabungan kata dan hanya berperan sebagai kombinasi, maka gabungan kata tersebut ditulis serangkai. Baca Juga 12 Penggunaan Huruf Kapital Yang Benar dalam Buku / Karya Ilmiah 5. Kata Ulang Kesalahan penggunaan ejaan yang banyak ditemukan penggunaan kata ulang. Penulisan kata ulang secara lengkap dapat menggunakan tanda hubung. 6. Gabungan Kata Pastinya Kamu juga tidak asing lagi dengan gabungan kata bukan? Yap, benar sekali gabungan kata juga sering ditulis salah. Penulisan gabungan kata yang termasuk istilah khusus, unsur-unsurnya ditulis secara terpisah. Gabungan kata sebagai kata majemuk yang memiliki kemungkinan besar mengalami kesalahanpahaman dalam penulisan akibat tidak adannya kata hubung. Jadi gabungan kata sebagai penegas sekaligus sebagai penghubung antara unsur kalimat satu yang lain agar tidak menimbulkan kesalahpahaman. 7. Penggunaan Kata Ganti -ku, kau-, -mu, dan –nya Kesalahan penggunaan ejaan umum ditemukan adalah penggunaan kata ganti –ku, kau-, -mu, dan –nya. Penulisan yang benar kata ganti tersebut ditulis secara serangkai dengan kata yang mendahuluinya. 8. Penulisan Kata Depan di, ke, dan dari Kesalahan umum lainnya adalah tentang penulisan kata depan di, ke, dan dari. Banyak yang tidak bisa membedakan kapan “di” di pisah, dan kapan “di” digabung. Kata depan tersebut ditulis secara terpisah apabila kata depan tersebut ada yang mengikutinya. Baca Juga Penggunaan Kata Di Yang Benar 9. Kata Si dan Sang Penulisan karya fiksi juga ada kesalahan yang sering ditemukan, yaitu penggunaan kata Si dan Sang. Jadi penulisan kata Si dan Sang yang benar harus dipisah dengan kata yang mengikutinya. 10. Penggunaan Partikel Penggunaan partikel ada beberapa bentuk. Ada bentuk -lah, -kah, dan -tah. Teknis penulisan yang benar ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Penulisan untuk partikel -lah, -kah, dan -tah yang benar ditulis menyatu dengan kata yang mendahuluinya. Sementara berbeda dengan partikel pun yang ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. Adapun penulisan partikel per yang memuat makna “tiap”, “mulai”, dan “demi” juga ditulis secara terpisah dengan bagian kalimat yang mendahului ataupun yang mengikutinya. 11. Penulisan Singkatan dan Akronim Kesalahan penggunaan ejaan yang paling sering ditemukan adalah kesalahan dalam penulisan singkatan dan akronim. Ada beberapa bentuk singkatan dan akronim, yaitu sebagai berikut. Apabila singkatan tersebut adalah sapaan, nama gelar, nama orang, pangkat, dan jabatan. Maka penulisan yang benar diikuti dengan tanda titik. Contoh dapat dilihat pada sub bab di bagian bawah. Akronim dan singkatan juga digunakan untuk nama resmi lembaga ketatanegaraan, organisasi, pemerintah, dan dokumentasi resmi, maka penulisan setiap huruf awal kata ditulis menggunakan kapital dan tidak disertai tanda titik. Contoh PGRI menjadi Persatuan Guru Republik Indonesia. Penulisan singkatan umum apabila terdiri dari tiga huruf atau lebih, maka penulisan yang benar diikuti tanda titik. Penulisan lambang kimia, ukuran, timbangan, singkatan satuan ukuran, dan mata uang, penulisannya tidak perlu diikuti dengan tanda titik. Itulah beberapa kesalahan penggunaan ejaan yang sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga ulasan di atas bermanfaat. Baca Juga Macam-Macam Kesalahan Penulisan Kata Baku Contoh Kesalahan Penggunaan Ejaan dan Pembenarannya Setelah mengetahui kesalahan penggunaan ejaan yang umum ditemukan dan penggunaan ejaan yang baik dan benar, berikut akan diberikan contoh kesalahan penggunaan ejaan dan pembenarannya. Langsung saja simak ulasannya sebagai berikut. 1. Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital Contoh penggunaan huruf kapital yang benar a. Huruf Kapital untuk Unsur Pertama Kata pada Awal Kalimat 1 Kalimat yang salah dia kenyang apa tujuannya? kita harus serius pekerjaan tidak kunjung selesai 2 Kalimat yang benar Dia kenyang Apa tujuannya? Kita harus serius Pekerjaan tidak kunjung selesai b. Huruf Kapital untuk Huruf Pertama Petikan Langsung. 1 Huruf kapital dalam petikan langsung yang salah Adik bertanya, “kapan kita berangkat?” Ibu menasihatkan, “berhati-hatilah,” “besok pagi,” kata kakak, “dia akan berangkat”. 2 Huruf kapital dalam petikan langsung yang benar Adik bertanya, “Kapan kita berangkat?” Ibu menasihatkan, “Berhati-hatilah,” “Besok pagi,” kata kakak, “dia akan berangkat”. c. Huruf kapital pada huruf pertama untuk nama Tuhan kata ganti Tuhan dan Kitab Suci. 1 Contoh Huruf Kapital untuk Nama Tuhan dan Kitab Suci yang Salah allah yang maha kuasa kristen weda alkitab allah akan memberikan rahmat dan kasih-nya pada seluruh umat manusia. 2 Contoh Huruf Kapital untuk Nama Tuhan dan Kitab Suci yang Benar Allah Yang Maha Kuasa Kristen Weda Alkitab Allah akan memberikan rahmat dan kasih-Nya pada seluruh umat manusia. d. Huruf Kapital untuk Penulisan Gelar kehormatan, keagamaan, dan keturunan yang diikuti oleh nama orang. 1 Contoh penulisan huruf kapital untuk penulisan gelar kehormatan, keagamaan, dan keturunan yang salah Nama Gelar Kehormatansebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama abasimam syafi’inabi ibrahimsultan hasanuddin beliau baru saja naik tahta menjadi sultan tahun ini tetangga pergi naik haji. 2 Contoh penulisan huruf kapital untuk penulisan gelar kehormatan, keagamaan, dan keturunan yang benar Nama Gelar Kehormatansebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama AbasImam Syafi’iNabi IbrahimSultan Hasanuddin Beliau baru saja naik tahta menjadi ini tetangga pergi naik haji. e. Huruf pertama kapital untuk nama geografi 1 Contoh huruf pertama kapital untuk nama geografi yang salah asia tenggara danau toba selat lombok terusan suez jalan diponegoro lembah baliem 2 Contoh huruf pertama kapital untuk nama geografi yang benar Asia Tenggara Danau Toba Selat Lombok Terusan Suez Jalan Diponegoro Lembah Baliem f. Huruf kapital sebagai huruf pertama pada lembaga, ketatanegaraan, nama negara, dokumen resmi, dan lembaga pemerintahan 1 Penulisan yang salah republik indonesia badan kesejahteraan ibu dan anak keputusan republik indonesia, nomor 57, tahun 1972 2 Penulisan yang benar Republik Indonesia Badan Kesejahteraan Ibu dan Anak Keputusan Republik Indonesia, Nomor 57, Tahun 1972 2. Kata Turunan Imbuhan awalan, sispan, akhiran Contoh kesalahan penggunaan ejaan kata turunan imbuhan awalan, sisipan, akhiran Penulisan yang salah Ber gejolak Mempermain kan Di kelola Penulisan yang benar bergejolak menjenguk mempermainkan dikelola 3. Contoh Gabungan kata kata majemuk yang termasuk istilah khusus, unsur ditulis terpisah Penulisan yang salah dutabesar kambinghitam rumahsakit umum simpang 4 orangtua model linier Penulisan yang benar duta besar kambing hitam rumah sakit umum simpang empat orang tua model linier 4. Contoh kata ganti-ku, kau-, -mu, dan -nya Contoh penulisan yang salah Apa yangku miliki hanya titipan dariNya Agama mu, agama ku cukup berteman tidak mencampuri agama masing-masing. Contoh penulisan yang benar Apa yang kumiliki hanya titipan dariNya Agamamu, agamaku cukup berteman tidak mencampuri agama masing-masing. Itulah contoh kesalahan penggunaan ejaan yang sering kita temukan. Semoga sedikit contoh di atas memberikan pencerahan terkait penulisan yang baik dan benar. Semoga sedikit pembahasan tentang kesalahan penggunaan ejaan mengajarkan kita untuk lebih teliti dan peka lagi dalam menulis. Irukawa Elisa Baca Juga 15 Macam Tanda Baca Penggunaan, Fungsi, Contoh dan Cara Penulisan Apakah Anda sedang atau ingin melakukan cara membuat buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara gratis. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silahkan isi data diri Anda di Daftar Menjadi Penulis Buku Jika Anda Membutuhkan Referensi Tambahan, Kami Menyediakan EBOOK GRATIS yang Spesial Kami Persembahkan untuk Anda. Adapun Macam Ebook yang Bisa Anda Download sebagai Berikut Ebook Cara Praktis Menulis Buku Ebook Rahasia Menulis Buku Ajar Ebook Self Publishing Ebook Pedoman Menulis Buku Tanpa Plagiarisme Ebook Strategi Jitu Menulis Buku Monograf Ebook Cerdas Menulis Buku Referensi
Jakarta - Kalimat efektif adalah kalimat yang menunjukkan bahwa proses penyampaian dan penerimaannya berlangsung dengan sempurna. Tujuan kalimat itu agar isi atau maksud yang disampaikan pembicara atau penulis tergambar dengan dikatakan efektif jika penerima pesan berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud pengirim efektif juga merupakan kalimat yang terdiri dari kata-kata dengan unsur Subjek, Predikat, Objek, Keterangan SPOK.Penggunaan kalimat efektif biasanya sering terdapat pada tulisan ilmiah. Contohnya pada makalah, tesis, laporan penelitian, disertasi, dan tentang Kalimat EfektifA. Syarat Kalimat EfektifAda beberapa syarat utama suatu kalimat dapat dikatakan efektif, di antaranya-Mengikuti kaidah kebahasaan yang baik dan benar-Memiliki unsur penting atau pokok, minimal unsur subjek+predikat-Menggunakan diksi yang tepat-Struktur bahasanya bersifat sistematis atau urut-Taat terhadap tata aturan ejaan yang berlaku-Tidak boros kata atau bertele-tele-Tidak boleh ambiguB. Ciri-Ciri Kalimat EfektifKalimat efektif memiliki sejumlah karakteristik, yaitu-Kelogisan KalimatKelogisan penting untuk menghindari kesan ambigu pada kalimat. Kalimat yang logis harus memiliki subjek, keterangan, predikat, induk, dan anak kalimat yang jelas. Selain itu, subjek tidak boleh ganda, dan predikat tidak didahului kata "yang".Contoh Kepada Bapak Kepada Sekolah, waktu dan tempat kami persilahkan. tidak efektifBapak Kepala Sekolah dipersilahkan menyampaikan pidatonya sekarang. efektif-Kesepadanan StrukturPerhatikan kelengkapan struktur kalimat dan penggunaannya. Pastikan kalimat memiliki unsur klausa, minimal subjek dan predikat. Lalu jangan letakkan preposisi kata depan sebelum subjek karena akan mengaburkan pelaku dalam semua peserta diharapkan hadir tepat waktu. tidak efektifSemua peserta diharapkan hadir tepat waktu. efektif-Kesejajaran Ciri selanjutnya menyangkut imbuhan dalam kata-kata yang ada di kalimat, sesuai kedudukannya. Intinya, kalimat efektif harus berimbuhan paralel dan minyak disesuaikan atau kenaikan itu secara wajar. tidak efektifHarga minyak disesuaikan atau dinaikkan secara wajar. efektif-Kehematan KataKehematan adalah penggunaan kata yang ringkas dan tidak bertele-tele, namun tidak mengurangi makna atau mengubah informasi. Caranya dengan menghilangkan pengulangan subjek yang sama pada anak kalimat, menghindari pemakaian superordinat pada hiponimi kata, dan menghindari kesinoniman kata dalam siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. tidak efektifSiswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. efektif-Ketegasan MaknaTak selamanya subjek harus diletakkan di awal kalimat, meskipun memang peletakan subjek biasanya selalu mendahului predikat. Namun, dalam beberapa kasus, boleh meletakkan keterangan di awal kalimat untuk memberi efek kalimat seperti ini sering dijumpai pada jenis kalimat perintah, larangan, ataupun anjuran yang biasanya diikuti partikel lah atau makanlah nasi itu sampai habis agar tidak mubazir! tidak efektifMakanlah nasi itu sampai habis agar tidak mubazir! efektifC. Contoh Kalimat EfektifAgar detikers lebih mudah memahami, kenali dulu beberapa contoh kalimat tidak efektif berikut iniRumah daripada orang tuanya di Jalan buku saya sudah baca tiga kali. Dalam kecelakaan itu dua orang gugur di atas akan menjadi efektif jika diubah menjadi seperti ini-Rumah orang tuanya di Jalan itu sudah saya baca tiga kali. -Dalam kecelakaan itu dua orang tewas seketikaSetelah mendapat pengetahuan mengenai kalimat efektif, apakah detikers dapat menyebutkan contoh lainnya? Simak Video "PSI Gelar Aksi Simpatik dan Edukatif di Hari Pendidikan Nasional" [GambasVideo 20detik] nwy/nwy
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI kata “definisi” merupakan kata yang mengungkapkan atau memberikan suatu keterangan, makna dan ciri dari sebuah objek. Objek tersebut bisa seperti benda, orang, aktivitas maupun sebuah proses. Jadi, kalimat definisi merupakan kumpulan beberapa kata yang mengungkapkan suatu makna atau keterangan, dan ciri dari sebuah objek. Berikut beberapa contoh kalimat definisi. Contoh Kalimat Definisi Penguin adalah jenis burung yang tidak dapat terbang namun pandai berenang. Burung-burung pemangsa umumnya memiliki cakar yang kuat dan paruh yang tajam. Tempurung kura-kura berguna untuk melindungi dirinya dari segala ancaman. Buaya memiliki rahang yang sangat kuat sehingga menjadi pemangsa nomor satu di sungai. Bunga Angrek tumbuh dengan cara menggantug atau menumpang dengan pohon lain. Ikan bernafas dengan menggunakan insang sebagai penyaring oksigen yang ada di air. Daun memiliki klorofil yang dapat menangkap sinar matahari untuk membantu dalam proses fotosintesis. Mobil-mobil balap memiliki mesin yang telah dirancang untuk melakukan akselearasi yang tinggi. Semua murid SMA di Kota Bandar Lampung memakai seragam dengan lambang siger di sakunya. Balita adalah rentang usia bayi mulai dua tahun hingga lima tahun. Masyarakat adalah sekelompok orang yang saling berinteraksi dan mendiami suatu wilayah. Kiai adalah sebutan untuk orang yang dihormati dalam suatu daerah. Psikologi adalah satu bidang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang mental manusia. Kriminal adalah sebutan untuk pelaku kriminalitas. Tersangka adalah orang yang dicurigai melakukan tindak kriminal. Regnum adalah nyanyian berupa suara auman dalam tari Saman. Pantun berkait merupakan pantun yang tersusun secara berangkai, saling mengait antara bait pertama dan bait berikutnya. Tarian adalah salah satu wujud kebudayaan yang dapat menunjukkan identitas nasional. Tari Gambyong adalah tarian untuk menyambut tamu atau mengawali suatu resepsi perkawinan. Herbivora adalah jenis-jenis hewan pemakan rumput. Lemari adalah benda kotak yang terbuat dari bambu dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan. Omnivora adalah jenis-jenis hewan pemakan segala. Bunga Raflesia Arnoldi merupakan nama lain dari bunga bangkai. Olahraga bulu tangkis adalah olahraga yang sangat menyenangkan. Kudanil adalah salah satu hewan purba yang masih hidup hingga saat ini. Itulah beberapa contoh kalimat definisi dalam bahasa Indonesia. Beberapa artikel kalimat lainnya seperti kalimat aktif dan pasif, kalimat langsung dan kalimat tidak langsung, kalimat denotasi dan konotasi, kalimat imperatif, kalimat deklaratif, kalimat interogatif dan contoh kalimat deskripsi dapat menjadi referensi pembaca. Semoga bermanfaat. arti, contoh, deskripsi, jenis, kalimat, kata, macam, makna, paragraf, pengertian ← Previous Next →
– Dalam penggunaan bahasa terdapat banyak kalimat, salah satunya adalah kalimat definisi. Menurut Kridalaksana dalam Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia 1999 menyebutkan kalimat yaitu satuan gagasan yang relatif berdiri sendiri, dilengkapi intonasi final, dan terdiri dari Alwi, dan teman-teman dalam Tata Bahasa Baku Indonesia 2000 mengatakan bahwa kalimat merupakan satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Salah satu jenis kalimat adalah kalimat definisi. Pengertian kalimat definisi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, definisi adalah kalimat yang mengungkapkan makna, keterangan, atau ciri utama dari orang, benda, proses, atau aktivitas. Sehingga kalimat definisi adalah rangkaian kata yang bertujuan menjelaskan baik arti maupun makna suatu obyek. Baca juga Penggunaan Tanda Tanya dan Tanda Seru pada Kalimat Ciri-ciri kalimat definisi Ciri-ciri kalimat definisi, sebagai berikut Penggunaan kata adalah, ialah, yaitu, merupakan, yaitu, dan yakni Kalimatnya berisi penjelasan arti ataupun makna suatu objek Digunakan dalam karya ilmiah untuk memberikat fakta Digunakan dalam karya fiksi untuk menguatkan cerita Maknanya tidak berubah jika kalimat dibalik objek berada di awal maupun di akhir kalimat Diakhiri dengan tanda titik Jenis-jenis kalimat definisi Berikut merupakan jenis-jenis kalimat definisi, yaitu Definisi nominal Berdasarkan situs Stanford Encyclopedia of Philosophy, definisi nominal adalah definisi yang menjelaskan arti suatu istilah yang berisi informasi cukup untuk memberikan pemahaman tentang istilah nominal merupakan definisi yang sederhana karena bisa berupa penjelasan sinonim suatu istilah saja. Misalnya Atlet adalah olahragawan Seruling adalah alat musik tiup Amfibi adalah hewan yang hidup di darat dan di air Definisi paradigmatis Menurut Pamela S. Maykut dan Richard Morehouse dalam Beginning Qualitative Research A Philosophic and Practical Guide 1994, paradigma adalah seperangkat asumsi yang menyeluruh dan saling berhubungan tentang sifat realitas. Sehingga kalimat definisi paradigmatis adalah kalimat yang bersisi nilai-nilai yang dipandang seseorang dan bertujuan untuk memengaruhi pembacanya. Buku tesebut ditulis dengan sangat kreatif sehingga menarik untuk dibaca. Tidak baik bagi anak perempuan untuk keluar malam karena banyak bahaya saat malam. Baca juga Kalimat Imperatif Definisi dan Contohnya Definisi luas Kalimat definisi luas merupakan kalimat yang menjelaskan suatu objek secara umum dan dapat diterima oleh masyarakat luas. Kalimat definisi luas biasanya bersisi fakta yang singkat, pada, jelas, dan aktual. Contohnya Kerangka tubuh manusia tersusun dari 206 tulang dengan bentuk dan fungsi yang berbeda-beda. Diabetes adalah penyakit yang ditimbulkan akibat terlalu banyak mengonsumsi gula aataupun Definisi formal Kalimat definisi formal berisi kalimat penjelasan yang dusun berdasarkan logika yang dapat diterima karena sesuai dengan yang berlaku di masyarakat. Kalimat definisi formal disebut juga dengan definisi terminologis yang tidak mengandung perumpanan dan memiliki dua makna atau menggabungkan dua frasa. Contoh kalimat definisi formal Manusia merupakan makhluk hidup yang paling pintar karena memiliki akal. Geologi berasal dari bahasa Yunani “geo” yang artinya bumi dan “logos” yang artinya alasan. Kepramukaan adalah kegiatan di luar sekolah yang bertujuan membentuk karakter unggul siswa. Baca juga Aturan Penulisan Angka dan Bilangan dalam Kalimat Definisi operasional Definisi operasional yakni kalimat definisi yang berisi pedoman untuk melakukan sesuatu. Kalimat definisi operasional merupakan kalimat berisi petunjuk untuk melakukan sesuatu. Contohnya Kocok terlebih dahulu sebelum diminum. Penelitian harus dilakukan dengan pengambilan sampel acak setiap populasi yang sama variannya. Kaleng tersebut harus disimpan di tempat sejuk karena gas di dalamnya bisa meledak jika terkena panas. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Contoh Kalimat efektif dapat dipahami sebagai suatu kalimat yang memiliki susunan sempurna, sehingga bisa dengan mudah dipahami oleh orang lain, baik dalam bentuk tulisan maupun lisan. Kalimat efektif biasanya dapat digunakan untuk menyampaikan informasi atau gagasan kepada orang lain. Oleh karena itu, apabila ada orang yang menyimak sesuatu, namun tidak paham, bisa jadi kalimat tersebut tidak ditulis secara efektif. Salah satu cara mengetahui suatu kalimat efektif atau tidak efektif dapat dilihat berdasarkan pemahaman dari pembaca maupun pendengar. Apabila pembaca atau pendengar dapat menyampaikan gagasan, perasaan, pesan, atau pemberitahuan dari pemberi pesan, Maka kalimat tersebut dapat dikatakan sebagai kalimat efektif. Pada artikel ini, Kita akan mempelajari tentang syarat dan contoh kalimat efektif. Namun, pada saat membahas mengenai contoh kalimat efektif, tidak lengkap apabila tidak membahas juga tentang syarat atau ciri-ciri dari kalimat efektif. Nah, berikut ini akan disajikan contoh kalimat efektif dan kalimat tidak efektif beserta pembahasannya. A. Contoh Kalimat Efektif dan Tidak EfektifB. Ciri-Ciri Kalimat Efektif1. Memiliki Struktur yang Sepadana. Memiliki subjek dan predikat yang jelasb. Tidak terdapat subjek gandac. Tidak menggunakan kata penghubungd. Tidak menggunakan kata yang’ untuk mendahului predikat2. Memiliki Bentuk yang Paralel3. Memiliki Kata yang Hemata. Menghilangkan pengulangan subjekb. Menghindari kesinoniman dalam satu kalimatc. Memperhatikan kata jamakd. Menghindari Pemakaian Superordinat pada hiponimi kata4. Kecermatan Penalaran6. Kelogisan Bahasa7. Menggunakan Ejaan dan Kaidah Kebahasaan yang BakuRekomendasi Buku & Atikel Terkait Contoh Kalimat EfektifKategori Ilmu Bahasa IndonesiaMateri Terkait 1. Kalimat tidak efektif Surabaya adalah merupakan salah satu kota besar di Indonesia Kalimat efektif Surabaya merupakan satu di antara kota besar di Indonesia. 2. Kalimat tidak efektif Demi untuk anaknya, Bu Susi rela bekerja seharian Kalimat efektif Demi anaknya, Bu Susi rela bekerja seharian 3. Kalimat tidak efektif Ada banyak macam-macam makanan yang dijual di restoran itu. Kalimat efektif Ada macam-macam makanan yang dijual di restoran itu. 4. Kalimat tidak efektif Saran yang dikemukakan olehnya akan dipertimbangkan oleh kami Kalimat efektif Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan 5. Kalimat tidak efektif Budi adalah anak paling terpintar di kelasnya Kalimat efektif Budi paling pintar di kelasnya 6. Kalimat tidak efektif Suasana di pasar sangat ramai sekali Kalimat efektif Suasana di pasar sangat ramai 7. Kalimat tidak efektif Hari ini para siswa-siswa sekolah SMA 1 diliburkan Kalimat efektif Hari ini para siswa SMA 1 diliburkan 8. Kalimat tidak efektif Riana rajin belajar agar supaya menjadi pintar Kalimat efektif Riana rajin belajar agar menjadi pintar 9. Kalimat tidak efektif Meski cantik, namun Vina tidak sombong Kalimat efektif Meski cantik, Vina tidak sombong 10. Kalimat tidak efektif Setelah bekerja seharian, kemudian Putri beristirahat Kalimat efektif Setelah bekerja seharian, Putri beristirahat 11. Kalimat tidak efektif Baik mahasiswa baru atau mahasiswa lama dikenakan peraturan yang sama Kalimat efektif Seluruh mahasiswa dikenakan peraturan yang sama 12. Kalimat tidak efektif Taufik adalah merupakan salah satu atlet berprestasi Kalimat efektif Taufik adalah salah seorang atlet berprestasi 13. Kalimat tidak efektif Walau masih pagi, tapi Pak Joko sudah beraktivitas Kalimat efektif Walau masih pagi, Pak Joko sudah beraktivitas 14. Kalimat tidak efektif Minggu kemarin banyak para pegawai yang melakukan demonstrasi Kalimat efektif Minggu kemarin, banyak pegawai yang melakukan demonstrasi 15. Kalimat tidak efektif Anggi pergi ke pasar dan Anggi membeli sayur Kalimat efektif Anggi pergi ke pasar dan membeli sayur B. Ciri-Ciri Kalimat Efektif Sebelum membahas tentang contoh kalimat efektif, ada baiknya Kita mengulas terlebih dahulu tentang ciri-ciri dari kalimat efektif. Ciri-ciri sendiri akan sangat berguna pada saat Kamu hendak mengidentifikasi, apakah suatu kalimat itu efektif atau tidak efektif. Nah, berikut ini adalah ciri-ciri dari kalimat efektif, diantaranya yaitu 1. Memiliki Struktur yang Sepadan Ciri yang pertama dari kalimat efektif adalah suatu kalimat harus memiliki susunan atau struktur yang sepadan. Arti struktur yang sepadan sendiri dapat dipahami apabila dalam suatu kalimat memuat subjek dan predikat yang jelas, sehingga gagasan atau informasi yang dingin disampaikan oleh penulis atau pembicara dapat tersampaikan dengan tepat. Beberapa syarat yang perlu dimiliki suatu kalimat agar bisa disebut sebagai kalimat efektif yaitu, sebagai berikut a. Memiliki subjek dan predikat yang jelas Adanya subjek dan predikat yang jelas merupakan syarat suatu kalimat efektif. Hal yang perlu dilakukan ketika membuat kalimat efektif yaitu, menghindari pemakaian kata depan sebelum penyusun subjek pada kalimat. Misalnya seperti di, dalam, bagi, untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai, menurut, terkait, dana lain sebagainya. – Contoh kalimat tidak efektif Bagi seluruh peserta ujian diharapkan hadir tepat waktu. – Contoh kalimat efektif Seluruh peserta ujian diharapkan hadir tepat waktu. b. Tidak terdapat subjek ganda Suatu kalimat efektif yakni tidak diperbolehkan untuk memiliki dua subjek. Dua subjek dalam suatu kalimat dapat menyebabkan adanya penyampaian informasi atau gagasan yang tidak fokus kepada pembaca atau pendengar. Contoh Contoh kalimat tidak efektif Penyusunan laporan akhir itu saya dibantu oleh para karyawan. Contoh kalimat efektif Dalam menyusun laporan akhir itu, saya dibantu oleh para karyawan. Pada kalimat pertama, terdapat dua subjek yaitu penyusunan laporan itu’ dan saya’. c. Tidak menggunakan kata penghubung Kata hubung dapat mengakibatkan suatu kalimat menjadi tidak mudah untuk dipahami oleh pembaca atau pendengar. Oleh karena itu, penggunaan kata hubung sebaiknya digunakan sesuai kebutuhan saja. – Contoh kalimat tidak efektif Kami ketinggalan bus. sehingga kami datang agak terlambat. – Contoh kalimat efektif Kami ketinggalan bus. Oleh karena itu, kami datang agak terlambat. d. Tidak menggunakan kata yang’ untuk mendahului predikat Penggunaan kata yang’ dalam suatu kalimat dapat menjadikan struktur kalimat dapat kehilangan fungsi dari predikatnya. – Contoh kalimat tidak efektif Sekolah kami yang terletak di belakang Kantor Gubernur Jawa Timur. – Contoh kalimat efektif Sekolah kami terletak di belakang Kantor Gubernur Jawa Timur. Kalimat yang memenuhi syarat kesepadanan struktur dapat membuat sebuah gagasan atau informasi dapat tersampaikan dengan lebih mudah. Tentunya hal ini juga akan semakin memudahkan pembaca atau pendengar untuk memahaminya. Kesepadanan struktur pada akhirnya mencegah pembicara dengan pendengar atau pembaca dengan penulis untuk tidak efektif paham. 2. Memiliki Bentuk yang Paralel Ciri yang kedua dari kalimat efektif adalah kalimat harus memiliki bentuk yang paralel. Paralel sendiri dapat diartikan sebagai sejajar. Hal ini berarti, apabila suatu kalimat memiliki bentuk pertama yakni kata benda. Maka kalimat selanjutnya juga harus memiliki bentuk kata benda. Cara ini pun bisa berlaku untuk kalimat yang bentuk pertamanya menggunakan kata kerja. Alhasil, kalimat selanjutnya harus memiliki bentuk yang memakai kata kerja juga. Contoh kalimat tidak efektif Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok, memasang penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang. Kalimat di atas tidak bisa disebut sebagai kalimat efektif. Pasalnya, kalimat tersebut tidak memiliki bentuk yang paralel. Dalam membuat kalimat efektif yang memenuhi syarat keparalelan bentuk, sebuah kata yang memiliki fungsi sebagai predikat tidak memiliki bentuk yang sama. Oleh karena itu, supaya kalimat bisa menjadi efektif, maka predikat dapat dilakukan pengubahan sehingga menjadi kata benda yang semua. Contoh kalimat efektif Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok, pemasangan penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang. 3. Memiliki Kata yang Hemat Ciri kalimat efektif yang ketiga adalah memiliki kata yang hemat. Kalimat yang memiliki kata hemat yaitu kalimat yang disusun tanpa memakai banyak kata, frasa, atau bentuk lain yang tidak perlu. Beberapa cara yang bisa Kamu lakukan untuk menyusun kalimat yang hemat kata yaitu, sebagai berikut a. Menghilangkan pengulangan subjek Kalimat yang hemat kata berarti penyebutan subjek hanya perlu digunakan sebanyak satu kali saja dalam satu kalimat. Oleh karena itu, apabila kalimat yang Kamu buat memiliki dua subjek, maka penyebutannya cukup satu kali saja dan tidak perlu diulang. – Contoh kalimat tidak efektif Karena dia tidak diajak, dia tidak datang ke rumah Nina. – Contoh kalimat efektif Karena tidak diajak, dia tidak datang ke rumah Nina. Hal yang perlu diperhatikan dari kedua contoh kalimat di atas adalah tidak adanya pengulangan kata dia’. b. Menghindari kesinoniman dalam satu kalimat Kalimat yang hemat kata berarti dalam satu kalimat cukup menggunakan satu kata dengan satu makna saja. Apabila dalam satu kalimat terdapat dua kata yang pada dasarnya memiliki makna yang sama atau biasa disebut juga sebagai sinonimnya. Maka, Kamu hanya perlu menggunakan tidak efektif satu kata tersebut. – Contoh kalimat tidak efektif Sejak dari pagi dia baru menulis namanya. – Contoh kalimat efektif Sejak pagi dia baru menulis namanya. Penggunaan kata sejak’ dan dari’ merupakan kata yang memiliki makna yang sama atau sinonim, sehingga dalam sebuah kalimat efektif hanya perlu menggunakan tidak efektif satunya. c. Memperhatikan kata jamak Kalimat yang hemat kata yaitu tidak adanya penambahan kata yang sudah memiliki makna jamak. Oleh karena itu, pada saat Kamu menemukan kata jamak dalam suatu kalimat, maka tidak perlu dilakukan penambahan kata lain yang memiliki makna jamak. Contoh – Contoh kalimat tidak efektif Hadirin sekalian dimohon naik ke panggung. – Contoh kalimat efektif Hadirin dimohon naik ke panggung. Penggunaan kata hadirin’ dalam suatu kalimat pada dasarnya sudah memiliki makna jamak, sehingga tidak perlu menambahkan kata sekalian’ setelah kata hadirin. d. Menghindari Pemakaian Superordinat pada hiponimi kata Kalimat yang hemat kata yakni kalimat yang memiliki hiponimi kata satu saja. – Contoh kalimat tidak efektif Peserta ujian nasional wajib memakai celana warna hitam. – Contoh kalimat efektif Peserta ujian nasional wajib memakai celana hitam. Dalam prinsip kehematan kata, penggunaan kata yang berlebihan dalam menyusun kalimat dapat menjadikan suatu kalimat terkesan bertele-tele atau terlalu panjang. Penyampaian suatu informasi yang diinginkan akan menjadi sulit untuk dipahami oleh pendengar atau pembaca. Maka dari itu, dalam menyusun kalimat cukup menggunakan beberapa kata yang hanya diperlukan, sehingga dapat disebut sebagai kalimat yang efektif. 4. Kecermatan Penalaran Syarat kalimat efektif yang keempat adalah kecermatan penalaran. Kecermatan penalaran memiliki fungsi yang penting karena dapat mencegah adanya makna ganda ketika membaca kalimat. Oleh karena itu, supaya suatu kalimat dapat memiliki kecermatan penalaran, Kamu perlu memperhatikan pemilihan kata dalam menyusun kalimat. Contoh kalimat tidak efektif Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah. Kalimat di atas bisa menimbulkan tafsir ganda atau pemaknaan ganda oleh pembaca. Hal itu dikarenakan ada kata yang belum jelas terkait mahasiswa yang terkenal atau perguruan tingginya yang terkenal. Ada dua bentuk yang bisa Kamu lakukan ketika ingin mengubah kalimat tersebut agar menjadi lebih jelas dan efektif. Mahasiswa terkenal itu menerima hadiah. Kamu bisa menggunakan bentuk kalimat ini apabila ingin menyampaikan informasi bahwa mahasiswa itu yang terkenal. Penggunaan kata perguruan tinggi’ bisa dihilangkan saja dan tidak perlu disebutkan. Hal itu dikarenakan sudah menjadi pengetahuan umum bahwa mahasiswa sudah pasti berkuliah di perguruan tinggi. Mahasiswa dari perguruan tinggi terkenal itu menerima hadiah. Kamu bisa menggunakan bentuk kalimat ini apabila ingin menyampaikan informasi bahwa perguruan tingginya yang terkenal. Cara penyusunnya pun hampir sama seperti yang dijelaskan di atas. 6. Kelogisan Bahasa Syarat kalimat efektif yang kelima adalah harus memiliki kelogisan bahasa. Kelogisan bahasa dalam suatu kalimat bisa dipahami sebagai ide yang terdapat dalam suatu kalimat dapat diterima dan dipahami oleh akal. Selain itu, kelogisan bahasa juga dapat dilihat dari cara penulisannya yang sesuai atau tidak dengan ejaan yang berlaku. Contoh kalimat yang tidak efektif a. Waktu dan tempat kami persilakan. b. Jenazah wanita yang ditemukan itu sebelumnya sering mondar-mandir di sekitar pasar. Kedua kalimat di atas tidak logis. Coba kamu perhatikan, deh. Pada contoh pertama, masa yang dipersilakan waktu dan tempat, sih? Emangnya waktu dan tempat mau dipersilakan ke mana? Terus pada contoh kedua, masa jenazahnya mondar-mandir di pasar? Kan serem? Contoh kalimat yang efektif a. Kepada Bapak Lurah, kami persilakan. b. Sebelum meninggal, wanita yang ditemukan jenazahnya itu sering mondar-mandir di sekitar pasar. Pada contoh pertama, ganti kata waktu dan tempat’ menjadi subjek berupa orang yang akan diberi waktu dan tempat untuk berbicara, yaitu Bapak Lurah. Sedangkan pada contoh kedua, ubah subjeknya menjadi wanita’, bukan jenazah wanita’. Setelah itu, tambahkan kata sebelum meninggal’ untuk memperjelas kapan wanita tersebut mondar-mandir di pasar. 7. Menggunakan Ejaan dan Kaidah Kebahasaan yang Baku Cara menyusun kalimat efektif dengan bahasa Indonesia bisa dilakukan berdasarkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia PUEBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI. Contoh kalimat tidak efektif Ayahku memperjuangkan karirnya dengan baik. Apabila berdasarkan pada PUEBI, maka kalimat tersebut termasuk kalimat tidak efektif. Hal itu dikarenakan penggunaan kata karir’ tidak sesuai dengan ejaan yang benar. Ejaan yang benar adalah karier.’ Contoh kalimat efektif Ayahku memperjuangkan kariernya dengan baik. Rekomendasi Buku & Atikel Terkait Contoh Kalimat Efektif ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
buatlah contoh kalimat definisi menggunakan ejaan yang benar